27 April 2011
Sungai, Indikator Sosbudpol - Lingkungan Hidup - Ekonomi Masyarakat
Aku percaya bahwa kondisi sungai di suatu daerah, suatu desa atau kota, dapat dijadikan indikator lingkungan hidup, sosial - politik - budaya, dan ekonomi dari kawasan tersebut.
Masyarakat di sekitar sungai memiliki hubungan yang erat dengan sungai tersebut. Sungai merupakan bagian dari peradaban mereka, yang melibatkan interaksi intim antara masyarakat dengan lingkungan hidup . Kebersihan, keasrian, dan kejernihan sebuah sungai adalah bagai sebuah simbol dengan sejuta makna, yang menjelaskan segala sesuatu tentang masyarakat.
Kebersihan, keasrian, dan kejernihan suatu sungai menunjukkan kearifan masyarakat dalam memelihara lingkungannya. Masyarakat akan memelihara sungainya ketika pondasi budaya 'memelihara lingkungan hidup' terpatri dan kokoh bertahan dalam kehidupan sosialnya. Masyarakat Baduy dan Kampung Naga adalah sebuah contoh kuatnya kearifan lokal yang tak tergoyahkan sedikit pun oleh kemajuan dunia modern.
Stabilitas politik dalam masyarakat, kearifan pemimpin, dapat dilihat pula dari keasrian sungai. Kebijakan - kebijakan pemimpin yang arif, takkan sedikit pun menyebabkan rusaknya sungai. Peraturan - peraturan yang sehat dan kuat, menjadi cambuk bagi setiap yang berniat merusak sungai.
Masyarakat tak akan pernah membuang sampah atau limbah di sungai jika telah tersedia sarana - prasarana yang memadai dan mudah, yang tentunya keberadaan sarana - prasarana ini melalui keputusan para pemegang kebijakan. Masyarakat yang telah makmur juga takkan mencemari sungainya, sebab mereka telah mampu membayar suatu sistem pengelolaan lingkungan yang baik, meskipun mahal.
Kondisi saat ini, telah begitu banyak sungai - sungai yang rusak di Indonesia. Ini menjadi pertanda ketidakstabilan sosial - politik - budaya dan ekonomi di negara ini. Kita telah bersikap aniaya terhadap diri kita sendiri. Ya, diri kita sendiri. Sebab dampak dari rusaknya lingkungan hidup akan kembali kepada diri kita sendiri. Telah tampak kejadian - kejadian di muka bumi ini akibat masalah lingkungan, seperti periode musim yang telah berbeda dengan apa yang dulu pernah kita pelajari saat kita duduk di sekolah dasar, atau ketika kita dan orang - orang tua kita masih kecil.
Apakah kita bisa membeli semua sungai di Indonesia untuk kemudian kita perbaiki, stabilisasi, dan pelihara sampai kemudian kita kembalikan kepada masyarakat dan kita rawat bersama?
Alangkah indahnya. Ketika setiap kota di negeri ini mengalir sungai - sungai yang jernih, airnya dapat diminum, ikan - ikan bebas berenang di dalamnya dan terlihat jelas dari atas jembatan, di sekelilingnya hijau meskipun di tengah hiruk pikuk kota. Bisakah… kita?
Dani Andipa Keliat
27 April 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)