07 April 2012
Sore Itu Di Sanggara
Sore itu di
Sanggara,
Di antara
dinding-dinding alam yang berlumut dan pepohonan hijau
Sejenak kita
berbicara
Tentang merdeka,
damai, dan cinta
Kita senang bertanya
tentang sikap, mempertanyakan setiap kejadian
Dan masih saja
melakukan pembuktian-pembuktian sebagai manifestasi ketidakpercayaan
Mengukur keberadaan
diri melalui pencapaian-pencapaian
Kita selalu saja
berpikir akan diri sendiri!
Kita berada dalam
suatu krisis rasa percaya
Satu fase
dehumanisasi yang nyata
Sstt! Dengar kasih…
Damai rasanya
mendengar daun-daun dan ranting-ranting pepohonan ini bergesekan tertiup angin
Begitu tenang
mendengar simfoni daun kering yang terinjak oleh kita
Kasih,
Hari itu dengan
arogan kita berkata,
bahwa tak siapa pun
berhak menyalahkan cinta!
Lantas sadarkah kita
bahwa kita telah menggunakan cinta untuk menyalahkan siapa pun?
Hey!
Menangis lah
selepas-lepasnya
Berteriak lah
sejadi-jadinya
Tertawa lah
sebebas-bebasnya
Maka kau akan
rasakan merdeka
Sore itu di
Sanggara,
Kabut turun perlahan
Menutupi ruang
pandang kita pelan-pelan
Beberapa menit
kemudian
Angin datang bersama
hujan
Dan masing-masing
kita teruskan berjalan
Sebab kita memang
masih jauh dari tujuan
Dani Andipa Keliat
7 April 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)